Jumat, 03 Mei 2013

Cara Memanfaatkan Peluang Bisnis


Latar belakang

Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan manusia untuk mendapatkan tujuannya. Tanpa usaha , mustahil bagi manusia untuk mendapatkan tujuannya. Salah satu usaha yang sering dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah berwirausaha. Wirausaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan uang guna mencukupi kebutuhan manusia tersebut. Banyak manusia zaman sekarang yang berwirausaha karna melihat keuntungan yang didapatkannya untuk membantu terpenuhinya kebutuhan hidup manusia tersebut.

 

Banyak macam kegiatan wirausaha yang dapat dilakukan oleh manusia.  Contohnya : berdagang , membuka minimarket , dan lain-lain. Tetapi ada beberapa syarat dan sesuatu yang harus dilakukan oleh manusia sebelum membuka usaha. Yakni , manusia harus pandai membaca peluang usaha yang berada di sekitar kita. manusia harus pandai dalam membaca keadaan pasar. Apa yang dibutuhkan oleh pasar saat ini merupakan salah satu kepandaian kita untuk membaca peluang usaha.

 

Banyak yang kita butuhkan untuk membuka wirausaha. Oleh karena itu , kita harus memanfaatkan peluang usaha dengan sebaik-baiknya agar kita menjadi seorang wirausaha yang sukses. Penulis ingin membuat makalah yang berjudul “ Cara membaca peluang usaha“

 

 

Cara Membaca Peluang Usaha

Cara membaca peluang usaha penting dilakukan untuk membawa bisnis Anda ke pintu kesuksesan. Cara membaca peluang usaha ini mungkin merupakan salah satu hal yang paling membuat pusing dan bingung. Karena di sini kita dituntut untuk lebih teliti dalam konsep. Misalnya apa yang kita inginkan dari melihat peluang usaha ini? Jenis usaha apa yang ingin tekuni? Apakah jenis usaha itu mampu bertahan di pasar? Dan lain sebagainya. Banyak pertimbangan akan membuat Anda semakin bingung dan juga semakin teliti dalam melangkah.

Untuk bisa melihat jenis usaha yang Anda inginkan dan mampu bertahan di pasar, Anda harus melakukan beberapa tips berikut ini. Tips pertama adalah tentukan jenis usaha. Terkadang peluang usaha dilihat baru kemudian jenis usahanya ditentukan. Tetapi terkadang hal tersebut juga berlaku sebaliknya. Yang artinya, jenis usaha ini adalah jenis usaha bersifat tren, bersifat intuisi Anda dan lain sebagainya. Karena jika usaha Anda bersifat tren, maka usaha Anda akan mempunyai prospek yang bagus ke depannya. Jika usaha Anda bersifat intuisi atau obsesi maupun cita-cita, sebaiknya Anda juga imbuhkan dengan sesuatu yang unik yang berbeda. Pikirkan alternative yang bagus dan unik yang bisa bertahan lama di pasar.

Cara membaca peluang usaha yang kedua adalah dengan melihat produk Anda. selain sifat jenis usaha, Anda juga harus melihat produk yang akan Anda pasarkan. Teliti dan kaji baik-baik karena Anda akan mendapatkan keuntungan hanya dari produk Anda yang terjual. Apakah produk Anda cepat habis sehingga pelanggan mempunyai traffic atau perputaran omzet yang banyak? Apakah produk Anda lama habisnya tetapi keuntungan besar ketika produk Anda terjual? Teliti lebih lanjut mana yang Anda inginkan dan mana yang lebih menguntungkan.

Cara ketiga adalah tentukan target pasar. Jadi seerti yang kita ketahui bahwa produk Anda bisa terjual jika terdapat di pasar yang mana produk Anda akan terjual. Tentukan pasar atau daerah yang akan Anda masuki, jika memungkinkan Anda bisa menargetkan untuk mengekspor produk Anda. hal ini tidaklah mustahil mengingat banyak sekali cara yang bisa ditempuh agar bisa masuk ke pasar Internasional. Tetapi yang perlu diingat adalah Anda perlu memastikan kualitas produk Anda adalah kualitas Internasional agar tetap laku dan laris manis.

Cara membaca peluang usaha yang keempat adalah usaha di sekitar Anda. Jika di sekitar usaha Anda sudah ada usaha sejenis, Anda harus mengkaji ulang produk Anda. Jangan sampai Anda merugi karena sudah ada produk serupa di wilayah yang Anda inginkan. Kaji ulang dan temukan pasar yang lain yang bisa menerima produk Anda dengan lebih baik. Banyaknya pesaing akan mengakibatkan produk Anda kurang terjual, bahkan yang mengerikan adalah tidak terjualnya produk Anda. Tetapi jangan pernah takut untuk mencobanya. Anda harus memastikan produk Anda mempunyai karakteristik tersendiri sehingga layak jual dan mampu bersaing dengan produk yang sudah ada. Tetapi jika Anda tidak mempunyai karakteristik, maka tetap kaji ulang produk Anda.

Setelah melihat cara di atas, sekarang saatnya Anda merasa yakin untuk menentukan jenis usaha yang akan Anda tekuni dan resiko yang membayanginya. Jika Anda merasa yakin dengan jenis usaha yang Anda dapatkan, cobalah untuk menemukan jenis usaha yang lain. Untuk memastikan produk Anda bagus atau tidak, buatlah jurnal untuk membandingkan jenis-jenis usaha yang Anda inginkan dan yang ada di pasaran. Cara ini akan membantu Anda menentukan jenis usaha yang cocok dengan usaha Anda dan dnegan pasar.

Membaca pasar dengan jeli tentunysa sangat berpengaruh pada kesuksesan seorang pebisnis. Membaca pasar dengan jeli akan membuat Anda sebagai pelaku usaha untuk menentukan barang atau jasa apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar. Misalnya adalah tulang dan tanduk sapi atau kerbau. Limbah tulang dan tanduk sapi maupun kerbai di Negara kita sangat berlimpah. Jika Anda jeli melihat peluang ini, maka Anda akan berpikir bahwa Anda harus memanfaatkan limbah-limbah tersebut. Anda bisa mempelajari berbagai teknik untuk memanfaatkan limbah-limbah tersebut menjadi sesuatu yang berguna.

menemukan teknik yang tepat, maka Anda bisa mengubah bahan-bahan alami tersebut menjadi aksesoris cantik seperti tusuk konde, anting tribal, kalung dan sirkam. Aksesoris-aksesoris cantik ini tidak hanya sukses di dalam negeri, jika Anda bisa memasarkannya dengan tepat, maka Anda juga mampu mempekenalkannya sampai ke pasar Internasional, misalnya Eropa dan Amerika Serikat. Ada lagi satu limbah yang bisa anda manfaatkan selain tanduk dan tulang sapi dan kerbau, yaitu potongan kayu sisa industry mebel yang banyak ditemukan di sekitar kita.

Membaca pasar dengan jeli dengan bahan limbah ini juga dibidik oleh seorang pengusaha bernama Sarah. Sarah mulai membuka usaha aksesoris ini pada September 2011 dan dia memang langsung membidik pasar Amerika Serikat dan Eropa. Kesuksesan ini tak lepas dari kebutuhan pasar Eropa dan Amerika Serikat yang sangat gemar dengan perhiasan ramah lingkungan. Hal inilah yang bisa Anda contoh. And atidak perlu ragu dengan sumber daya yang kita miliki di negara kita. Karena masih banyak sekali limbah yang terbuang percuma padahal masih bisa dimanfaatkan dengan maksimal, seperti limbah tulang, tanduk dan limbah kayu tersebut.

Ketika Anda mulai berkomitmen untuk membangun sebuah bisnis, maka Anda juga harus bisa memilih komponen dengan tenang dan bijaksana. Sama halnya ketika Anda berkomitmen untuk membuat bisnis aksesoris dengan bahan limbah ini, maka Anda juga harus bisa menemukan pengrajin dengan kualifikasi yang Anda inginkan. Karena para pengrajin itu seperti halnya seniman, maka Anda bisa memastikan memilih pengrajin yang mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Bisanya pengrajin yang mempunyai darah seni yang kental mampu memberi masukan tentang desain dan bisa menciptakan produk cemerlang dari desain pesanan pembeli. Imajinasi dan kemampuan pengrajin juga menjadi modal yang sangat penting. Jadi, jangan sia-siakan hal ini. Carilah pengrajin yang memang mumpuni.

Membaca pasar dengan jeli di dalam negeri maupun di luar negeri akan menciptakan kesuksesan yang nyata. Salah satu desain dan produk yang paling terkenal dan menjadi trend di dunia adalah tribal earrings atau anting-anting tribal. Tidak hanya di wilayah Amerika Serikat dan Eropa saja yang menggemari anting ini, di Indonesia sendiri sudah mula banyak yang mencari produk ini. Untuk mencari bahan (yaitu kayu bekas atau tulang dan tanduk sapid an kerbau), Anda bisa mencarinya di tempat-tempat pemotongan sapi di Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Lombok.

Dan tidak hanya hal tersebut saja tetapi kita harus melihat beberapa aspek berikut ini:

1.      Jenis Usaha. sebagai wirausahawan kita harus mempunyai Visi dan Misi. Jika usaha bersifat tren, usaha itu tidak akan berlangsung lama setelah bergantinya tren jaman, namun usaha itu akan mempunyai prospek saat tren itu menjadi top topik jaman itu. Jika usaha bersifat intuisi, atau dengan kata lain adalah obsesi, cita-cita, sebaiknya pikirkan ulang dan buat suatu hal yang unik dan berbeda, juga kembangkan bisnis panggilan jiwa (intuisi) tersebut.

2.      Produk .Teliti dan kaji baik-baik, karena itu akan mendapatkan keuntungan hanya dari produk yang terjual. Apakah produk tersebut  cepat habis, sehingga pelanggan mempunyai traffic atau perputaran omzet yang banyak? Apakah produk tersebut  lama habisnya tetapi keuntungan besar ketika produk terjual?

3.      Target Pasar. Produk bisa terjual jika terdapat pasar yang mana produk tersebut akan terjual di dalamnya. Tentukan pasar, atau tempat entah itu kota lain, pulau lain, bahkan ekspor ke negara lain jika perlu agar produk tersebut terjual.

4.      Usaha Di Sekitar kita. Jika kita  sudah menemukan jenis usaha, kita harus melihat satu aspek lagi, yaitu melihat usaha di sekitar. 

 

Kesimpulan

Dalam keadaan apapun , sebagai jiwa pebisnis harus pintar-pintar memanfaatkan peluang bisnis. Semakin memanfaatkan peluang bisnis, semakin baik dalam menaikan jumlah keuntungan dan memajukan perekonomian Negara sendiri.

Kewirausahaan


Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

 

Rumusan Masalah

1.       Etimologi

2.       Sejarah Kewirausahaan

3.       Sifat seorang kewirausahaan

4.       Langkah-langkah dalam kewirausahaan

5.       Sikap wirausaha

6.       Faktor kegagalan dalam wirausaha

7.       Peran wirausaha dalam perekonomian nasional

 

 

 

 

 

ISI

PEMBAHASAN

Etimologi

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

 

Sejarah kewirausahaan

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20 Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal denganunternehmer Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

 

Sifat seorang wirausaha

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:

·         Percaya diri

·         Berorientasikan tugas dan hasil

·         Berani mengambil risiko

·         Kepemimpinan

·         Keorisinilan

·         Berorientasi ke masa depan

·         Jujur dan tekun

·         Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

·         Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.

·         Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.

·         Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.

·         Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.

·         Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.

·         Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Langkah-langkah dalam kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:

Tahap memulai

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,industri, atau jasa.

Tahap melaksanakan usaha

Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

 

Sikap wirausaha

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

 

·         Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

·         Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan. Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

·         Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.

·         Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

·         Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya

·         Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

 

Faktor Kegagalan dalam Kewirausahaan

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:

·         Tidak kompeten dalam manajerial.

Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

·         Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

·         Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

·         Gagal dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

·         Lokasi yang kurang memadai.

Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.

·         Kurangnya pengawasan peralatan.

Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

·         Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.

Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.

·         Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

 

Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.

Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.

Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:

·         Menciptakan lapangan kerja

·         Mengurangi pengangguran

·         Meningkatkan pendapatan masyarakat

·         Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)

·         Meningkatkan produktivitas nasional

 

 

Berikut ini merupakan asas, manfaat, dan sasaran kewirausahaan :

  1. Asas-asas kewirausahaan

    • Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat

    • Kemauan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif

    • Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis termasuk keberanian mengambil resiko bisnis

    • Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian

    • Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif

  2. Tujuan Kewirausahaan

    • Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas

    • Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat

    • Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal, dan unggul.

    • Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat

  3. Manfaat Kewirausahaan

    • Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Menjadi contoh bagi masyarakat sebagai pribadi yang unggul dan patut diteladani

    • Dapat memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuanya

    • Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran

    • Dapat mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak boros

 

Kesimpulan

Kewirausahaan mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja dan membantu perkembangan ekonomi Negara tersebut. Bisa dilakukan dengan modal kecil ataupun modal besar.