Selasa, 12 Juni 2012

Monumen Nasional


Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.
Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.
Ukuran dan isi monas
Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.
Keunggulan Monas :
Adalah tempat wisata yang murah meriah yang terlatak di pusat kota Jakarta. Bukan hanya untuk hiburan. Monas juga bisa digunakan sebagai sarana edukasi karena merupakan tempat wisata yang menyimpan berbagai arsip sejarah Indonesia seperti bendara sang saka Merah Putih dan naskah asli Proklamasi Indonesia.
Kekurangan Monas :
Kurangnya penghijauan disekitar Monas menjadi perhatian serius, karena merupakan taman seharusnya harus dilebihkan dalam sektor penghijauan. Dan juga fasilitas toilet yang kurang dikarenakan jaraknya yang cukup jauh.
Solusi :
Dibuatnya toilet berjalan, dan juga dilakukan penanaman pohon agar menjadi lebih tedh dan lebih menarik wisatawan.


Tugas Softskill
Nama : Sabar Dwi Prayogo
NPM   : 16611533

Kebun Binatang Ragunan


Kebun Binatang Ragunan adalah sebuah kebun binatang yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia. Kebun binatang seluas 140 hektar ini didirikan pada tahun 1864. Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen.
Ragunan sempat ditutup selama sekitar tiga minggu sejak 19 September 2005 karena hewan-hewan di dalamnya ada yang terinfeksi flu burung, namun dibuka kembali pada 11 Oktober.

Keunggulan Ragunan :
Lokasinya sangat strategis karena terletak bersebelahan dengan Halte Busway Ragunan maupun Terminal Ragunan. Sehingga sangat mudah dikunjungi. Kebun binatang Ragunan buka dari jam 09.00 - 18.00 sedangkan tiket masuknya Rp 4.000 (dewasa) dan Rp. 3.000 (anak) ditambah asuransi Rp. 500 per orang. Binatang-binatang yang ada disini cukup lengkap seperti berbagai macam unggas(burung pelikan, merak, elang, dan lainnya), berbagai primata (kera, bekantan, dan lainnya), berbagai jenis ular, beruang madu, gajah, rusa, unta, kudanil, banteng, kelelawar. Untuk binatang buas, Anda dapat melihat harimau, harimau putih, singa, buaya, beruang. Selain melihat binatang, Anda juga dapat mengajak anak Anda bermain di taman bermain anak, dimana ada berbagai macam permainan dan aneka permainan dari balon.
Di kebun binatang ini juga terdapat "Pusat Primata Schmutzer". Anda diharuskan membeli tiket seharga Rp 6.000,- untuk masuk ke tempat tersebut.  Anda juga akan dilarang untuk membawa makanan dan minuman, rokok dan korek api, jaket ukuran besar, senjata api dan tajam, serta mainan anak. Tersedia tempat penitipan barang dan air minum gratis di dalam Pusat Primata Schmutzer. Tempat ini khusus menampilkan berbagai macam primata dengan suasana yang berbeda dan terdapat museum primata untuk menambah pengetahuan anak-anak. Pertama kali masuk, kita harus menaiki tangga, kemudian dari atas kita dapat melihat gorila dengan ukuran sebesar manusia. Primata lain yang ada disini antara lain siamang, simpai, kera putih, dan berbagai jenis lainnya.
Kelemahan Ragunan :
Yang disayangkan dari tempat wisata ini adalah sedikitnya alat transportasi yang bisa digunakan wisatawan untuk berkeliling , dan jauhnya jarak dari hewan satu ke hewan yang lain menjadi salah satu kelemahan dari tempat wisata ini . Kebersihan juga mendapat parhatian lebih dikarenakan masih adanya kandang-kandang binatang yang kotor dikarenakan kurangnya perawatan . Dan juga hanya ada satu tempat ibadah (masjid) didalam kebun binatang , hal ini tentu saja menjadi nilai kurang karena banyaknya wisatawan yang ingin beribadah dengan tenang dan nyaman.
Solusi :
Bila Anda merencanakan ke tempat ini, hendaknya membawa persediaan air minum yang cukup, karena untuk melihat binatang yang satu dan yang lain Anda harus berjalan kaki. Sediakan juga topi atau payung untuk melindungi dari sinar matahari. Jadi, untuk liburan tidak berarti harus mengeluarkan banyak uang. Dan hendaknya dibangun tempat ibadah (masjid/musholla) untuk membantu wisatawan muslim yang ingin menjalani kewajibannya.







Tugas Softskill
Nama : Sabar Dwi Prayogo
NPM   : 16611533